Sekilas, buku ini berbicara tentang Musa, seorang nabi yang begitu dihormati oleh bangsa Israel, dan teologi yang dibawanya un- tuk disampaikan kepada para pengikutnya, yakni bangsa Israel itu sendiri. Tentu saja yang muncul dari kilasan tersebut adalah pribadi Musa dalam perspektif sejarah (kisah Musa) dan agama yang diajarnya. Meski demikian, perihal historiografi Musa dan ajaran teologi yang dibawanya (monoteisme) tetap dikaji dengan psiko-analisis sebagai pisau analisisnya. Oleh karenanya, tidak mengherankan jika historiografi yang dituliskan oleh Freud dalam buku ini ber beda dari kebanyakan historiografi lainnya yang bersumber dari kitab suci (Bibel) secara mutlak. Hanya saja, Freud tetap merujuk pada kitab suci tersebut sebagai salah satu rujukan primer.
Dalam buku ini, Freud mengurai status kebangsaan Musa; ia sebagai seorang yang berkebangsaan Mesir atau Israel. Uraian ini mencakup dua bagian tersendiri. Hanya saja, pernyataan Freud bahwa Musa mekan seorang yang berkebangsaan Mesir menuai kontroversi. Pendapat tersebut banyak mendapatkan tentangan. Hal itu sebagaimana yang dilontarkan oleh seorang mitolog Joseph Campbell bahwa pernyataan Freud tersebut mengejutkan banyak pengaumnya dan banyak yang menyerang pernyataan tersebut.
Freud, dalam buku ini, mengurai pula peran Musa kepada bangsa Israel, termasuk juga di dalamnya adalah agama monoteisme yang disampaikan olehnya untuk bangsa Israel. Uraian ini terdapat pada bagian ketiga dengan sebuah catatan pembuka dan dua sesi uraian.
Detail Buku:
Judul: Moses and Monotheism - Musa dalam sudut pandang Psikoanalisis
Penulis: Sigmund Freud
Penerjemah: Berliani Nugrahanti
Penerbit: Forum, 2017
ISBN: 978-602-51960-8-9
Jumlah halaman: 196 halaman
Besar file: 1,35Mb
Baca-Download: Google Drive
0 Komentar