Pemikiran Ibnu Khaldun tentang sosiologr, filsafat sejarah, dan politik menjadi bahan kajian para pemikir dan cendikiawan muslim di Timur dan Barat. Pemikiran Ibnu Khaldun terus digulirkan dalam berbagai diskursus pemikiran sosial politik kontemporer. Ia dikenal sebagai bapak sosiologi dan sejarawan yang menawarkan gagasan renovasi terhadap cakupan sejarah sekaligus seorang politikus muslim yang banyak memberikan inspirasi bagi terciptanya iklim kehidupan politik yang bersih.

Menjelajahi pemikiran lbnu Khaldun maka kita diaiak menoleh ke belakang, yakni pada abad 14 M. Masa itu kebudayaan Arab-Islam sedang dilanda kemunduran. Krisis ini lantas melebar ke jaringan-jaringan politik sebagai konsekuensi atas pecahnya imperium Islam menjadi negara-negara kecil yang dikendalikan oleh penguasa lemah dan tidak memiliki wawasan kerakyatan.

Berangkat dari pengalaman dan pengamatannya yang tajam, Ibnu Khaldun merajut pikiran-pikiran kritis tentang hal-hal yang berkaitan dengan sistem kemasyarakatan dan kenegaraan berikut kritik-kritik inovatif terhadap cakupan sejarah sebagaimana tertuang dalam karya besarnya, Muqaddimah yang merupakan pengantar dari Kitab Al-'Ibar yang dirampungkannya saat ia telah berusia 43 tahun.

Dari premis-premis di atas muncul pertanyaan. Masih relevankah gagasan Ibnu Khaldun untuk dijadikan acuan dalam realitas sosial politik kontemporer? Adakah refleksi pemahaman sejarah dan konsep kekuasan yang ditawarkan lbnu Khaldun dinegara-negara muslim itu sendiri? Dua pertanyaan di atas mengajak cendikiawan muslim dan para pemerhati masalah sosial politik khususnya untuk membuka kembali lembaran-lembaran analisa Ibnu Khaldun dalam bidang ini.

Dalam buku Muqaddimah, Ibnu Khaldun membahas tentang peran ilmu sejarah. Lalu ia memaparkan kecerobohan para narator sejarah di dalam menukil peristiwa-peristiwa sejarah. Maka untuk memperluas pemahaman dan memperkecil kecenderungan penulisan sejarah yang tidak dapat dipercaya, Ibnu Khaldun melakukan renovasi terhadap cakupan seiarah yang terfokus sebelumnya pada peristiwa-peristiwa sekitar masalah kerajaan, militer maupun politik. Dalam cakupan yang eksklusif ini sangat rentan terjadi manipulasi sejarah sehingga perspektif sejarah yang dikonsumsi ke tengah-tengah publik pun sangat beragam. Hal ini disebabkan oleh tradisi penulisannya yang kadangkala tendensius, condong kepada salah satu periode dari sebuah suksesi atau karena kecendrungan pribadi seorang narator sejarah.

Detail Buku:

Judul: Mukaddimah Ibnu Khaldun
Penyusun: Muhammad bin Khaldun
Penerjemah: Masturi Irham, Lc. Malik Supar, Lc. Abidun Zuhri
Penerbit: Pustaka Al Kautsar, 2011
ISBN: 978-979-592-561-3
Jumlah Hal: 1118 Hal
Besar File: 14,9 Mb
Baca-Download: Google Drive