Islam, Iman, dan Ihsan, adalah tiga pilar utama dalam agama Islam. Tidak sempurna Islam sese- orang jika tidak beriman dan beramal saleh. Demikian juga, Islam dan iman seseorang tidak bermakna jika tidak dibarengi ihsan. Sementara perbuatan baik seseorang tidak disebut ihsan jika tidak dilandasi Islam dan iman. Islam dan iman adalah dua pilar yang amat personal, individual. Hanya diri sendiri dan Allah yang tahu. Sulit menilai keislaman dan keimanan seseorang. Berbeda dengan dua yang pertama tersebut, ihsan lebih dapat dilihat dan disaksikan. Ia berupa amal saleh, amal sosial. Ihsan menuntut keikhlasan. Oleh karena itu, hanya amal baik yang dilandasi Islam dan iman yang dianggap sebagai ihsan. Ihsan dianggap sebagai aplikasi Islam dan iman. Ia tidak dicampuri kepentingan lain atau riya’. Amalan yang tidak ikhlas tidak dinilai sebagai amal saleh. Dengan demikian, ia tidak ihsan. Kelindan tiga pilar utama ini tidak dapat dipisahkan.
Orang beriman dituntut untuk mampu memadukan tiga pilar tersebut agar tercapai derajat kaffah dalam berislam. Artinya, di samping mampu memadukan tiga pilar tersebut, keseluruhan aspek hidupnya tidak dilepaskan dari cerapan tiga pilar tersebut. Memandang dan mengalami hidup pun selalu dalam kacamata jernih orang beragama. Orang seperti ini akan mengedepankan aspek positif daripada negatif dalam setiap pengalaman dan peristiwa, setragis apa pun peristiwa dan peng- alamannya. Ia sudah berhasil meneropong hidup. Ia berhasil mencecap Agama Kebahagiaan. Ia tahu hidup ini akan mengarah dan bermuara ke mana: Allah Swt.
Buku ini, sedikit banyak, ingin mengajak pem- baca untuk dapat menjadi manusia ideal seperti digambarkan di atas. Buku ini memang tidak mem- berikan detail mengenai bagaimana menjadi manusia ideal, beragama secara kaffah, melainkan mem- berikan pijakan dan gambaran agak umum me- ngenai keterkaitan fungsional antara nilai tiga pilar utama tersebut dalam kehidupan sosial. Lebih dari itu, buku ini memberikan semacam usulan bagai- mana nuqthah-nuqthah Islam mewarnai beberapa aspek kehidupan sosial. Bukan dalam arti politis, tetapi lebih pada kultur dan peradaban.
Selain aspek sosial, buku ini pun memberikan pemaparan panjang mengenai peribadatan dan ritual Islam, yang ternyata, memiliki efek positif terhadap kesehatan mental. Rukun Islam, rukun iman, dan amal saleh memiliki implikasi signifikan terhadap perkembangan kesehatan mental. Hampir di setiap pembahasan selalu berkaitan dengan kesehatan mental. Artinya, pembahasan mengenai tiga pilar utama di atas tidak dapat dipersempit efeknya pada kesempurnaan keagamaan seseorang dan dampak positifnya pada masyarakat, melainkan implikasi kesehatan mental dan ketenangan jiwa pun memperoleh perhatian dalam buku ini.
Terlepas dari itu, setelah menyelami pemapar- an buku ini, pembaca tentu memiliki pemahaman dan sudut pandang sendiri. Meskipun mesti diakui, sedikit atau banyak, buku ini setidaknya telah memberikan horizon dalam khazanah pengetahuan keagamaan kita. Selamat membaca!
Detail Buku:
Judul: Agama Kebahagiaan
Penyusun: Dr. Khairunnas Rajab, M.Ag.
Penerbit: Pustaka Pesantren, 2012
ISBN: 602-8995-27-4
Jumlah Hal: 234 Hal
Besar File: 1,97 Mb
Baca-Download: Google Drive
0 Komentar