Akhlak Tasawuf Jalan Lurus Mensucikan Diri

Persoalan “Akhlak” di dalam Islam banyak dibicarakan dan dimuat dalam al-Qur’an dan Al-Hadis. Sumber tersebut merupakan batasan-batasan dalam tindakan sehari-hari bagi manusia. Ada yang menjelaskan arti baik dan buruk. Sehingga dengan mudah dapat diketahui, apakah perbuatan itu terpuji atau tercela, benar atau salah.

Tasawuf merupakan bagian dari aspek pemikiran dalam Islam yang selalu dikaji oleh para ilmuan, dan bahkan menarik perhatian kelompok non Ilmuan untuk turut serta terlibat dalam pembicaraan ilmu tasawuf. Semua orang pada titik kodratnya mengharapkan sesuatu yang dapat memuaskan akal pikirannya, menentramkan jiwa raga dan bahkan memulihkan kepercayaan dirinya. Mengembalikan jati diri yang telah hilang seiring dengan kehidupan materialistis dalam berbagai konflik idiologi, dan memandang bahwa kehidupan sufisme mampu memenuhi hajat kebutuhan rohani mereka.

Praktek dan beragam kegiatan yang mengarah kepada kebiasaan kelompok sufisme telah masuk ke semua lini kehidupan. Bahkan aroma kehidupan sufi ini juga telah masuk dan berada di kehidupan kaum politikus, sehingga ia memberikan kontribusi yang sangat signifikan. Padahal bila dilihat dan dicermati kehidupan politik yang berorientasi dunia dan kekuasaan sangat tidak sejalan dengan alam sufi yang berorientasi kepada ahirat dan kesederhanaan. Sehingga bagaikan pertemuan minyak dan air yang sangat sulit untuk disatukan dan dipertemukan. Dalam dunia pendidikan, lembaga-lembaga pesantren merupakan tonggak kekuatan utama dari pendidikan nasional yang kelahirannya telah mendahului lembaga-lembaga pendidikan formal, merupakan pusat pembibitan dan penyemaian ilmu-ilmu yang berbasis Islam. Dari sinilah cikal bakal munculnya praktek-praktek kaum sufi.

Islam pada prinsip dasarnya tidak pernah membedakan corak bentuk ras, suku dan etnis serta letak wilayah dan geografis, maka ilmu tasawuf lebih membuka cakrawala yang sangat luas dan terbuka untuk dinikmati dan didalami, bahkan untuk semua agama yang tumbuh dan berkembang saat ini. Sekalipun sesungguhnya tasawuf dapat dinikmati oleh semua orang dengan beragam keyakinan, namun tetap sangat menghajatkan pemikiran kritis, agar kebenaran sufisme dapat diletakkan dalam bingkai dan wadah yang benar juga. Karena sesungguhnya benarnya faham sufi dapat menjadi mata pisau yang tajam dan siap menerkan penganutnya, sehingga jauh dari nilai-nilai kebenaran Islam apabila salah diamalkan dan jauh dari metodologi bersufi yang benar.

Buku yang sederhana ini mencoba untuk menggambarkan arah tujuan tasawuf yang sesungguhnya, bisa dinikmati oleh penganutnya, dan meluruskan kembali haluan tujuan yang menyimpang, khusunya di Indonesia.

Detail Buku:

Judul: Akhlak Tasawuf Jalan Lurus Mensucikan Diri
Penulis: Zulfikli & Jamaluddin
Penerbit: Kalimedia, 2018
ISBN: 978-602-6827-80-7
Jumlah Hal: 187 Hal
Besar File: 1,56 Mb
Baca-Download: Google Drive